Selasa, 25 Juni 2019

Carita sunda SD SUKANGENAH

SD Sukangeunah guruna istri sadayana,
nyaeta :

Bu Ruti,
Bu Tati,
Bu Juriah,
Bu Jali,
Bu­ Rita,
Bu Cati,
Bu Siatun
Bu Kurnia
sareng guru honor namina Neng Teti.

Hiji mangsa Bu Tati ngobrol sareng Neng Teti"

Bu Tati : Neng Tet, pami bumina Bu Jali palih mana?"

Neng Teti : "Bu Jal mah tonggoheun rorompok Neng Tet bu.. !

Bu Tati : "pami Bu Juriah?"

Neng Teti : "pami Bu Jur mah pengkereun bu !

Bu Tati : pami Bu Cati?"

Neng Teti : "Bu Cat mah lebakeun bu!

Bu Tati : "pami Bu Rita ?"

Neng Teti : Tah pami Bu Rit mah rada tebih, tapi saurna engkin Bu Rit, Bu Jal sareng Bu Jur bade ngararujak di rorompok".

Bu Tati : Ooh kitu nya ! Ari Bu Cat ngiring moal, saurna?

Neng Teti : "Nya tangtos atuh margi pami teu sasarengan Bu Cat mah moal raos"

Bu Tati : "muhun nya Neng Tet, moal raos pami teu sasarengan Bu Cat mah, dupi Bu Ruti kumaha?"

Neng Teti : Duka tah rupina mah Bu Rut mah moal, da Bu Rut mah sieuneun Bu Cat!

Bu Tati : Ari Bu Siatun sumping oge?

Neng Teti : oh pami Aya Bujur Pasti Bu Siat oge ngiring kaluar Sareng Bu Kur ..

Heuheu...hapunten rada cawokah. Punten pisan...

Carita sunda ABAH JALAN JALAN KA JEPANG


Caritana Abah jalan-jalan jeung si Ambu ka Ginza Jepang.
Geus jam 2 beurang can dahar waé, atuh puguh lapar pisan.
*Abah*: "Ambu lapar henteu?"
*Ambu*: "Ih puguh atuh, ieu beuteung mani kukurubukan kieu"
*Abah*: "Tuh aya restoran nu palayanna maké robot!"
*Ambu*: "Enya nya, maké robot mah sigana gancang disuguhkeunana"
Kacaritakeun, sup wéh ka restoran robot éta.
Gék diuk pahareup-hareup. Robot datang ngadeukeutan, pék ngomong.
*Robot*: "What is your nationality?"
*Abah*: "Indonesia"
*Robot*: "Selamat datang", langsung nerjemahkeun maké bahasa Indonesia.
"Apa bahasa daerah anda?", robot nanya deui.
*Abah*: "Sunda"
*Robot*: "Wilujeng sumping. Badé pesen naon?" ceuk robot langsung otomatis maké basa Sunda
*Abah*: ,"Canggih ", bari ngaharewos.
*Ambu*: "Aya lotek?"
*Robot*: "Aya"
*Abah*: "Pesen dua porsi"
*Robot*: "Porsi ageung atanapi alit?"
*Ambu*: "Porsi ageung"
*Robot*: "Sabaraha céngékna?"
*Ambu*: "Nu hiji dua, nu hiji sapuluh"
*Robot*: "Nganggo kangkung?"
*Abah*: "Enya"
*Robot*: "Nganggo waluh?"
*Abah*: "Hee euh"
*Robot*: "Nganggo engkol?"
*Abah*: "Enyaaaaa"
*Robot*: "Badé engkol ti China atanapi asli Jepang?
*Abah*: "Nu mana waé lah", rada ambek.
*Robot*: "Kacangna badé diréndos atanapi diblénder? "
*Abah*: "Kumaha sia!"
*Robot*: "Kacangna setengah mateng atanapi mateng?"
"Goréng sing garing!", ceuk *Abah* ngamuk.
*Robot*: "Nganggo goréng bawang henteu?"
"Maké, kéhéd!" *Abah* sesengor tarik.
*Robot*: "Dibungkus daun cau atanapi dipiringan?"
"Dipiringan!", ngadat *Abah*.
*Robot*: "Lisahna mantega atanapi lisah kalapa?"
*Abah*: "Jalantah..! Kuya!" bari ambek.
Robot cicing, lampuna buburinyaian, sigana mah keur proses.
Kira-kira 10 menitan kakara robot téh ngomong deui:
"Hatur nuhun, pesenan katampi. Mung teu tiasa dicumponan"
*Abah*:  "Naha? Geus lila-lila aing ngomong jeung sia?"
*Robot*: "Kumargi teu acan aya bahanna. khususna,Jalantah, Kuya, sareng Kehed"
*Abah*: "Bisa gélo aing mun lila di Jepang..! 👀

Senin, 27 Mei 2019

MU'JIJAT RASUL

MU'JIZAT ROSULULLOH SAW
=======================
Mu'jizat Rosululloh SAW dinadhomkan dalam Kitab Maroqil Ubudiyyah karya Hujjatul Islam Imam Al Ghazali r.a
1. Rosululloh SAW "Nabi Thoha" Tidak pernah bermimpi sama sekali
2. Rosululloh SAW tidak pernah menguap sepanjang Zaman
3. Binatang apapun tidak pernah kabur karena takut kepada Rosululloh SAW "Karena beliau SAW sangat elok Akhlaknya walapun pada hewan."
4. Lalat/Serangga tidak pernah ada yang hinggap pada di Jasad Rosululloh SAW "Karena saking harumnya dan hewan merasa malu untuk hinggap di jasad beliau SAW"
5. Apa yang ada dibelakang Rosululloh SAW terlihat jelas seperti apa yang ada di depan beliau SAW
6. Air kencing Rosululloh SAW tidak pernah kelihatan bekasnya "Karena langsung diserap bumi"
7. Qolbu Rosululloh SAW tidak pernah tidur walaupun mata mengantuk "SELAMANYA HIDUP DENGAN DZIKIR KHOFI"
8. Rosululloh SAW tidak terlihat bayangannya dibawah sinar matahari , Karena Cahaya Rosululloh SAW lebih terang daripada Matahari
9. Dua pundak Rosululloh SAW selalu lebih tinggi diatas yang lainnya jika berkumpul duduk disatu Majelis
10. Rosululloh SAW terlahir dalam keadaan sudah di Khitan
=============
Hujjatul Islam Imam Al Ghazali r.a dalam kitab Maroqil Ubudiyyah

SHOLAT ATAU TUHAN DULU

Mengenal Allah swt terlebih dahulu atau SHOLAT dulu?

Menurut anda..,Mengenal Allah swt terlebih dahulu baru kemudian Sholat atau SHOLAT dulu baru mengenal Allah swt...?

Syaidina Ali Ra...: " AKU TIDAK MENGABDI KEPADA SESUATU YANG TIDAK AKU KENAL.."

Pernyataan Syaidina Ali Ra tersebut sesuai yang di Isyaratkan dalam sebuah hadist Qudsi [HQ.1.8] Dari Ali ibn Abi Thalib kwh.: Rasulullah Saw. bersabda: “Berfirman Allah Ta’ala:

" Barangsiapa berharap kepada selain Aku berarti tidak mengenal-Ku, Barangsiapa tidak mengenal-Ku berarti tidak mengabdi-kepada-Ku, Barangsiapa tidak mengabdi-kepada-Ku, maka berarti menjadi-wajiblah kemurkaan-Ku. Barangsiapa takut kepada selain Aku, halal baginya pembalasan-Ku ”

Mengenal Allah swt sama mudahnya dengan mengenal diri kita sendiri.......yang susah adalah ketika semua harus serba ada dalilnya dan ketika ada dalilnya malah sibuk mencari alasan untuk mengatakan DALIL TIDAK SAHIH atau PALSU...............walaupun sudah nyata-nyata BERDALIL SAHIH.............

Zikir kepada Allah itu adalah makanan bagi jiwa (roh),dan memuji Allah itu menjadi minuman jiwa,sedang malu kepada Allah menjadi pakaian bagi jiwa.Tidak ada lagi kenikmatan yang lebih utama daripada berzikir hanya kepada Allah,dan tidak ada lagi nikmat yang lebih utama daripada berhubung dan bermesra dengan Allah.” 
(Saidina Ali bin Abi Talib )

Mengapa dalam Syair tersebut tidak di sebut SHOLAT tapi hanya ZIKIR...?????

 Pemahaman tentang NUR MUHAMMAD adalah pemahaman dasar dalam Ilmu Ma'rifattullah yang wajib di pahami oleh semua umat........jika tidak paham HAKEKAT NUR MUHAMMAD maka gak akan bisa MENGENAL ALLAH dan pada pemahaman yang mendalam PASTI SESAT DAN MENYESATKAN........

Hasil Minimal bagi seseorang yang telah mengenal DIRI SEBENAR BENARNYA DIRI adalah TIDAK LAGI MAMPU BERBUAT MENGKAFIRKAN ORANG LAIN ATAU MENGATAKAN SESAT PADA ORANG LAIN .......dan sangat jauh dari perbuatan ANARKIS dan TERORIS........

Karena......

AKU ada pada dirimu, dirinya, diriku, diri mereka......

MUHAMMAD itu NAMA atau SEBUTAN untuk Mahkluk yang selalu MEMUJA, MEMUJI dan MENGAGUNGKAN ALLAH SWT...........

MUHAMMAD itu SIMBOL atau LAMBANG atas segala UCAPAN dan PERBUATAN yang BAIK - BAIK karena hanya menerima ILHAM JALAN KETAQWAAN saja dari ALLAH SWT............

MUHAMMAD itu HIDUP dan tidak pernah TIDUR...............

MUHAMMAD itu BUKAN NABI MUHAMMAD SAW BIN ABDULLAH yang pernah hidup di negeri Arab sana.....namun BELIAU LAH yang memperkenalkan MUHAMMAD............. 

MUHAMMAD itu ada pada DIRIMU, DIRINYA, DIRIKU dan pada DIRI MEREKA......................

Maka ..........

Kalimat syahadat pun berlaku sepanjang masa karena MUHAMMAD pada DIRI SENDIRI adalah RASULULLAH bagi DIRI SENDIRI yang tidak berhenti menuntun ke jalan KETAQWAAN..........

IBLIS itu NAMA atau SEBUTAN untuk MAHKLUK yang selalu BERBUAT INGKAR , FASIK, MAKSIAT dan LALAI dari MEMUJA, MEMUJI dan MENGAGUNGKAN ALLAH SWT..........

IBLIS itu SIMBOL atau LAMBANG atas segala UCAPAN dan PERBUATAN yang BURUK - BURUK karena hanya menerima ILHAM JALAN KEFASIKKAN saja dari ALLAH SWT.......

IBLIS itu HIDUP dan tidak pernah TIDUR..............

IBLIS itu bukan IBLIS yang HIDUP atau disebut dan diceritakan dalam Alquran yang dahulunya pernah menggoda Nabi ADAM As sampai akhirnya Nabi ADAM As tergoda dan dikeluarkan dari Surga.............. 

IBLIS itu ada pada JIWA MU, JIWANYA, JIWAKU dan pada JIWA MEREKA yang DIKENDALIKAN OLEH NAFSU.....

Maka........

Kendalikan NAFSU agar IBLIS tidak bisa mengendalikannya walaupun IBLIS tidak pernah berhenti menuntun NAFSU ke jalan KEFASIKKAN sampai akhir jaman...........

BELAJAR JUJUR.........

MUHAMMAD dan IBLIS itu Ibarat 2 sisi MATA UANG yang saling membutuhkan dan harus ada.

MUHAMMAD untuk mewujudkan segala ucapan dan perbuatan KEBAIKAN.......sedangkan IBLIS untuk mewujudkan segala ucapan dan perbuatan KEBURUKAN.........yang artinya setiap manusia pasti pernah melakukan KEBAIKAN dan KEBURUKAN......

Namun ..........

Ucapan dan perbuatan MUHAMMAD dan IBLIS adalah KEHENDAK ALLAH SWT............

UWAIS AL - QARNI

AULIA ALLAH YANG SHALAT DI ATAS AIR ( UWAIS AL-QARNI رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ )

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه

Sebuah kapal yang penuh dengan muatan dan dengan 200 orang penumpang termasuk para pedagang yang datang dari sebuah pelabuhan di Mesir.

Ketika kapal itu berada di tengah lautan maka tiba-tiba petir menyambar bersama ombak yang kuat dan besar membuat kapal itu terombang-ambing dan hampir tenggelam.
Berbagai usaha dilakukan untuk menghindari pukulan ombak ribut tersebut, namun semua usaha mereka sia-sia belaka. Semua orang yang berada di atas kapal itu sangat cemas dan menunggu apa yang akan terjadi pada kapal dan diri mereka.

Dari antara penumpang kapal tersebut terdapat seorang laki-laki yang sedikitpun tidak merasa cemas. Dia kelihatan tenang sambil berdzikir kepada Allah ﷻ. Kemudian laki-laki itu turun dari kapal yang sedang terombang-ambing dan berjalanlah dia di atas air dan mengerjakan shalat di atas air.

Melihat laki-laki yang berjalan di atas air tersebut maka beberapa orang peniaga
yang bersama-sama dalam kapal itu berkata,
“Wahai wali Allah, tolonglah kami. Janganlah tinggalkan kami!” namun laki-laki itu tidak memandang ke arah orang yang memanggilnya.

Para peniaga itu memanggil lagi,
“Wahai wali Allah, tolonglah kami. Jangan tinggalkan kami!”

Pada kali yang kedua ini laki-laki itu menoleh ke arah orang-orang yang memanggilnya dengan berkata, “Ada apa wahai tuan-tuan?”
Seolah-olah laki-laki itu tidak mengetahui apa yang sedang terjadi.

Beberapa peniaga itu berkata,
“Wahai wali Allah, tidakkah tuan menganggap masalah besar tentang kapal yang hampir tenggelam ini?”

Wali Allah itu berkata,
“Dekatkan dirimu kepada Allah ﷻ.”

Para penumpang itu berkata,
“wahai wali Allah apa yang harus kami lakukan?”

Wali Allah itu berkata,
“Tinggalkan semua harta kalian niscaya jiwa kalian akan selamat.”

Para penumpang berkata,
“Wahai wali Allah, kami siap meninggalkan semua harta kami asalkan jiwa kami semua selamat.”

Wali Allah itu berkata lagi,
“Turunlah kalian semua ke atas air dengan membaca Bismillah.”

Maka sambil membaca Bismillah satu persatu mereka turun ke atas air dan berjalan menghampiri wali Allah yang sedang duduk di atas air sambil berdzikir. Tidak berapa lama kemudian maka kapal yang menanggung muatan seharga ratusan juta itu pun tenggelam ke dasar laut.

Dengan demikian maka habislah semua barang-barang perniagaan yang mahal-mahal terbenam ke laut. Semua penumpang jadi bingung dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, lalu mereka berdiri di atas air sambil melihat kapal yang tenggelam itu.

Salah seorang dari para peniaga itu bertanya kepada wali Allah,
“Wahai wali Allah siapakah sesungguhnya tuan ini?”

Wali Allah itu menjawab,
“Saya ialah AWAIS AL-QARNI.”

Peniaga itu berkata lagi,
“Wahai wali Allah, sesungguhnya di dalam kapal yang tenggelam itu terdapat harta yang dikirim oleh seorang jutawan Mesir untuk fakir-miskin Madinah.”

Wali Allah berkata,
“Sekiranya Allah mengembalikan semua harta kalian, adakah kalian betul-betul akan membagikannya kepada orang-orang miskin di Madinah?”

Peniaga itu berkata,
“Betul tuan, kami tidak akan menipu wahai wali Allah.”

Setelah wali itu mendengar pengakuan dari peniaga itu, maka dia pun mengerjakan shalat dua rakaat di atas air, kemudian dia memohon kepada Allah ﷻ agar kapal itu ditimbulkan kembali sekalian dengan harta-harta dan segala muatan yang ada didalamnya.

Tidak berapa lama kemudian kapal itu terangkat sedikit demi sedikit sehingga
terapung kembali di atas air. Semua barang perniagaan dan lain-lain tetap seperti semula tiada yang kurang suatu apapun.

Setelah itu maka semua penumpang kembali naik ke atas kapal dan meneruskan pelayaran ke tempat yang dituju.

Ketika sampai di Madinah maka peniaga yang telah berjanji dengan wali Allah itu tadi terus menunaikan janjinya dengan membagi-bagikan harta kepada fakir miskin Madinah
sehingga tiada seorang pun yang tertinggal.

Uwais رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ adalah tabi’in yang paling utama berdasarkan nash dalam riwayat lainnya, dari ‘Umar bin Al Khattab رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, Rasulullah ﷺ bersabda,

إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ وَلَهُ وَالِدَةٌ وَكَانَ بِهِ بَيَاضٌ فَمُرُوهُ فَلْيَسْتَغْفِرْ لَكُمْ

“Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama. Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih).
Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian.”
(HR. Muslim no. 2542).

Ini secara tegas menunjukkan bahwa Uwais رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ adalah tabi’in yang terbaik.

Wallahu a'lam Bishowab

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

Allahumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad.

PERNIAGAAN ISLAMI

PENJUAL DAN PEMBELI YANG DIRINDUKAN OLEH SURGA
.
.
Pernah mendengar kisah Al-Imam Abu Hanifah membeli kain sutera dari seorang ibu? Mari kita simak percakapan keduanya.

"Ibu, berapa harga kain ini?"

"Cukup seratus dirham saja tuan."

"Seratus dirham? Ibu tentu salah. Ini kain mahal bu, masa hanya seratus dirham? Tolong naikkan lagi harganya,"

"Empat ratus dirham bagaimana?"

"Tidak mungkin. Ini benar-benar kain terbaik. Bagaimana kalau ibu tanyakan ahli tekstil di pasar ini berapa harga yang layak untuk kain tersebut?"

Kemudian bertanyalah ibu itu kepada seseorang yang memang pakarnya.

"Ia bilang kain ini biasanya berharga lima ratus dirham tuan."

"Nah itu baru harga yang pantas untuk kain seindah ini. Baiklah aku beli lima ratus dirham."

Ya Rabb. Sebuah kisah yang menawan. Di manakah kita bisa menemukan kembali orang-orang yang bermuamalah untuk saling memuliakan dan membahagiakan saudaranya seperti itu?

Saat menyampaikan cerita ini, para ulama memperkirakan bahwa sang ibu penjual kain sedang butuh uang sekali. Maka ia rela menjual rugi dengan harga di bawah pasar.

Adapun Al-Imam Abu Hanifah yang memang mengerti harga pasaran pada masa itu juga sudah menduga ibu tersebut sedang terdesak, maka beliau tidak ingin menambah kesulitan sang ibu dengan membeli kain tersebut terlalu murah.

Betapa cahaya akhlak terpancar dari sifat beliau. Tidak dapat dibayangkan seandainya saya yang berada di posisi itu, tentu jalan ceritanya akan lain jadinya.

"Ibu, berapa harga kain ini?"

"Cukup seratus ribu saja pak."

"Seratus ribu? Ibu tentu salah. Masa kain seperti ini seratus ribu? Tolong kurangi lagi harganya,"

Saya sudah menebak ibu itu pasti sedang butuh uang, maka kesempatan bagi saya menawar serendah mungkin pasti ia terpaksa menjualnya juga.

"Tujuh puluh lima ribu bagaimana pak?"

"Tidak mungkin. Masih terlalu mahal. Lagipula saya tidak terlalu butuh kain. Begini saja kalau lima puluh ribu saya beli."

Saya mulai berbohong dan berpura-pura tidak butuh, agar harga semakin turun lagi. Padahal saya tahu itu adalah kain yang mahal.

"Ya sudah pak lima puluh ribu tidak apa-apa yang penting jadi duit."

"Nah itu baru harga yang pantas untuk kain ini. Baiklah saya beli."

Yes saya untung besar! Meskipun apa yang terjadi pada si ibu ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Duh, betapa gelapnya akhlak saya ini. Pantas rezeki menjauh dari diri saya. Benarlah nasihat orang bijak; Jangan biarkan dirimu berada dalam ruangan gelap. Karena bayanganmu sendiri bahkan meninggalkanmu di kegelapan seperti itu!

Ya. Jika cahaya akhlak telah padam dari dalam diri kita maka bayangan saja menghindar, apalagi rezeki. Semoga Allah memaafkan segala kekhilafan kita di masa lalu, dan mengganti seluruh aktivitas jual beli kita mulai hari ini dengan kebaikan dan keberkahan.
.aamiiin yaa robb

JALALUDDI RUMI

KISAH HIKMAH SUFI : RUMI & WALI MURYSID NYA

Suatu malam, Jalaluddin Rumi r.a mengundang Syekh Syams Tabrizi ke rumahnya.
Sang Mursyid Syamsuddin pun menerima undangan itu dan datang ke kediaman Rumi. Setelah semua hidangan makan malam siap, Syams berkata pada Rumi

“Apakah kau bisa menyediakan minuman untukku?”. (yang dimaksud : arak / khamr)
Rumi kaget mendengarnya, “memangnya guru juga minum?’.
“Iya”, jawab Syams.
Rumi masih terkejut,”maaf, saya tidak mengetahui hal ini”.
“Sekarang kau sudah tahu. Maka sediakanlah”.
“Di waktu malam seperti ini, dari mana aku bisa mendapatkan arak?”.
“Perintahkan salah satu pembantumu untuk membelinya”.

“Kehormatanku di hadapan para pembantuku akan hilang”.
“Kalau begitu, kau sendiri pergilah keluar untuk membeli minuman”.
================
“Seluruh kota mengenalku. Bagaimana bisa aku keluar membeli minuman?”.
“Kalau kau memang muridku, kau harus menyediakan apa yang aku inginkan. Tanpa minum, malam ini aku tidak akan makan, tidak akan berbincang, dan tidak bisa tidur”.

Karena kecintaan pada Gurunya Syams, akhirnya Rumi memakai jubahnya, menyembunyikan botol di balik jubah itu dan berjalan ke arah pemukiman kaum Nasrani.

Sampai sebelum ia masuk ke pemukiman tersebut, tidak ada yang berpikir macam-macam terhadapnya, namun begitu ia masuk ke pemukiman kaum Nasrani, beberapa orang terkejut dan akhirnya menguntitnya dari belakang.

Mereka melihat Rumi masuk ke sebuah kedai arak. Ia terlihat mengisikan botol minuman kemudian ia sembunyikan lagi di balik jubah lalu keluar.
Setelah itu ia diikuti terus oleh orang-orang yang jumlahnya bertambah banyak. Hingga sampailah Rumi di depan masjid tempat ia menjadi imam bagi masyarakat kota.
================
Tiba-tiba salah seorang yang mengikutinya tadi berteriak; “Ya ayyuhan naas, Syeikh Jalaluddin yang setiap hari jadi imam sholat kalian baru saja pergi ke perkampungan Nasrani dan membeli minuman!!!”.
Orang itu berkata begitu sambil menyingkap jubah Rumi. Khalayak melihat botol yang dipegang Rumi. “Orang yang mengaku ahli zuhud dan kalian menjadi pengikutnya ini membeli arak dan akan dibawa pulang!!!”, orang itu menambahi siarannya.

Orang-orang bergantian meludahi muka Rumi dan memukulinya hingga serban yang ada di kepalanya lengser ke leher.
Melihat Rumi yang hanya diam saja tanpa melakukan pembelaan, orang-orang semakin yakin bahwa selama ini mereka ditipu oleh kebohongan Rumi tentang zuhud dan takwa yang diajarkannya. Mereka tidak kasihan lagi untuk terus menghajar Rumi hingga ada juga yang berniat membunuhnya.

Tiba-tiba terdengarlah suara Syams Tabrizi; “Wahai orang-orang tak tahu malu. Kalian telah menuduh seorang alim dan faqih dengan tuduhan minum khamr, ketahuilah bahwa yang ada di botol itu adalah cuka untuk bahan masakan. Seseorang dari mereka masih mengelak.
“Ini bukan cuka, ini arak”. Syams mengambil botol dan membuka tutupnya. Dia meneteskan isi botol di tangan orang-orang agar menciumnya. Mereka terkejut karena yang ada di botol itu memang cuka. Mereka memukuli kepala mereka sendiri dan bersimpuh di kaki Rumi. Mereka berdesakan untuk meminta maaf dan menciumi tangan Rumi hingga pelan-pelan mereka pergi satu demi satu.

Rumi berkata pada Syams, “Malam ini kau membuatku terjerumus dalam masalah besar sampai aku harus menodai kehormatan dan nama baikku sendiri. Apa maksud semua ini?”.

“Agar kau mengerti bahwa wibawa yang kau banggakan ini hanya khayalan semata. Kau pikir penghormatan orang-orang awam seperti mereka ini sesuatu yang abadi? Padahal kau lihat sendiri, hanya karena dugaan satu botol minuman saja semua penghormatan itu sirna dan mereka jadi meludahimu, memukuli kepalamu dan hampir saja membunuhmu. Inilah kebanggaan yang selama ini kau perjuangkan dan akhirnya lenyap dalam sesaat.

Maka bersandarlah pada yang tidak tergoyahkan oleh waktu dan tidak terpatahkan oleh perubahan zaman
Bersandarlah hanya kepada Alloh SWT.

Allahumma Sholli a'la Sayyidina Muhammad wa ala alihi washobihi wassalam